Pertempuran Milik Tuhan

Daud dan Goliat

Tentang video:

Anak bungsu Isai, Daud, hanyalah seorang gembala domba, tapi dia melawan Goliat, seorang pendekar, orang Filistin. Tanpa rasa takut, Daud mengandalkan Tuhan untuk menolong dia mengalahkan musuh umat-Nya.

Selama 40 hari, tentara Israel bertahan diam karena takut mereka tidak dapat mengalahkan raksasa ini. Namun pada akhirnya, seorang pemuda bernama Daud yang biasa menggembalakan kambing domba maju dan menerima tantangan Goliat. Daud berdoa minta pertolongan pada Tuhan, dan hanya dengan menggunakan umban tali dan batu dia mengalahkan raksasa Goliat, dan memenangkan pertempuran bagi tentara Israel.

Kejadian ini membuka jalan bagi Daud untuk menjadi pemimpin besar bagi bangsanya dan mengubah iman dalam keluarganya sampai generasi selanjutnya karena kekuatan batin dan kebergantungannya pada Tuhan.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Apa yang anda rasakan jika selama 40 hari melihat dan mendengar raksasa Goliat menantang tentara Israel untuk berperang?

  2. Menurut anda mengapa Daud tidak takut kepada Goliat?

  3. Untuk mengalahkan Goliat, apakah Daud mengandalkan kemampuannya sebagai seorang gembala kambing domba atau iman kepada Tuhan ?

  4. Apakah anda percaya Tuhan dapat menolong anda menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan raksasa dalam kehidupan anda?

Latar belakang cerita:

  • Bagian selanjutnya dari cerita ini, Daud dikenalkan kepada Raja Saul yang membawanya pada kesempatan untuk mulai melayani Raja.  

  • Diam-diam, Daud telah diurapi menjadi raja Israel menggantikan Saul. Cerita ini meneguhkan bahwa Daud, karena imannya pada Tuhan, mampu berperang untuk Israel dan memimpin bangsanya.

  • Menggenapi nubuat dari beberapa abad sebelumnya, salah seorang keturunan Daud ialah Isa, sang Mesias yang telah lama ditunggu bangsa Israel.

Download aplikasi ini untuk membaca kisah-kisah lain seperti ini:

Jaluta Tantang Tentara Israil - 1 Samuel 17

1 Orang Filistin mengerahkan pasukannya untuk berperang. Mereka berkumpul di Sokho, di Tanah Yuda, dan berkemah di antara Sokho dan Azeka, di Efes-Damim. 2 Saul dan orang Israil pun berkumpul, lalu berkemah di Lembah Elah. Mereka mengatur barisan perangnya, berhadapan dengan orang Filistin. 3 Orang Filistin berdiri di gunung sebelah sana, sedangkan orang Israil berdiri di gunung sebelah sini. Di antara mereka terbentang suatu lembah.

4 Kemudian, tampillah seorang kesatria dari perkemahan orang Filistin yang bernama Jalut, dari Gat. Tingginya enam hastab lebih sejengkal. 5 Ia memakai ketopong tembaga di kepalanya serta baju zirah yang bersisik seberat lima ribu syikal tembaga. 6 Di kakinya ada pelindung dari tembaga, dan sebuah lembing tembaga tersandang di antara kedua bahunya. 7 Batang tombaknya seperti pesa tukang tenun, berat mata tombaknya enam ratus syikal besi. Seorang pembawa perisai berjalan di depannya.

8 Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israil. Katanya kepada mereka “Mengapa kamu keluar mengatur barisan perang? Aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba-hamba Saul, bukan? Pilihlah satu orang mewakilimu untuk turun menghadapi aku. 9 Jika ia sanggup bertarung dengan aku dan membunuh aku, maka kami akan menjadi hamba-hambamu. Tetapi, jika aku menang melawan dia dan membunuh dia, maka kamu harus menjadi hamba-hamba kami dan takluk kepada kami.” 10 Kata orang Filistin itu lagi, “Aku menantang barisan Israil hari ini. Hadapkanlah satu orang padaku untuk bertarung satu lawan satu.” 11 Ketika Saul dan semua orang Israil mendengar perkataan orang Filistin itu, mereka menjadi kecut hati dan sangat ketakutan.

Daud Tiba di Medan Peperangan

12 Daud adalah anak Isai, orang Efrata dari Betlehem-Yuda. Isai memiliki delapan orang anak laki-laki. Pada zaman Saul, ia termasuk orang yang sudah sangat tua di antara orang-orang sebangsanya. 13 Ketiga anak Isai yang tertua pergi berperang mengikut Saul. Mereka adalah Eliab, yang sulung; Abinadab, yang kedua; dan Syama, yang ketiga. 14 Sedangkan Daud adalah anak yang bungsu. Ketiga anak yang tertua itu mengikut Saul, 15 tetapi Daud selalu pulang-balik dari Saul ke Betlehem untuk menggembalakan kawanan kambing domba ayahnya.

16 Empat puluh hari lamanya orang Filistin itu tampil. Ia datang mendekat pada pagi dan petang hari.

17 Sementara itu, Isai berkata kepada Daud, anaknya, “Lekas bawakan seefac bertih padi-padian dan sepuluh ketul roti ini untuk abang-abangmu di perkemahan. 18 Bawakan juga sepuluh potong keju ini untuk pemimpin pasukan seribu. Tengoklah apakah abang-abangmu selamat, lalu bawalah pulang suatu tanda dari mereka.” 19 Pada waktu itu, Saul beserta ketiga abang Daud dan seluruh orang Israil berada di Lembah Elah, sedang berperang melawan orang Filistin.

20 Daud pun bangun pagi-pagi, lalu menitipkan kawanan kambing dombanya kepada seorang gembala. Setelah itu, ia mengangkat muatannya, lalu pergi, seperti diperintahkan Isai kepadanya. Ia sampai di parit perlindungan pada waktu pasukan sedang keluar menuju barisan perang sambil memekikkan sorak perang. 21 Orang Israil dan orang Filistin mengatur barisannya masing-masing, barisan perang berhadapan dengan barisan perang. 22 Daud menitipkan barang-barangnya kepada penjaga barang, lalu berlari ke tempat barisan perang dan menanyakan keadaan abang-abangnya. 23 Sementara ia berbicara dengan mereka, tiba-tiba kesatria bangsa Filistin dari Gat yang bernama Jalut itu maju dari barisan tentara Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang sama seperti sebelumnya dan Daud mendengarnya.24 Semua orang Israil lari menjauh begitu mereka melihat orang itu. Mereka sangat ketakutan.

25 Kata orang Israil, “Lihatkah kamu orang yang maju itu? Sungguh, ia maju untuk mencemooh orang Israil. Orang yang dapat membunuhnya akan dianugerahi raja kekayaan yang besar. Kepadanya akan dikaruniakan anak baginda yang perempuan, dan kaum keluarganya akan dibebaskan dari pajak di Israil.”

26 Daud pun bertanya kepada orang-orang yang berdiri bersamanya, “Apa yang akan dilakukan terhadap orang yang dapat membunuh orang Filistin ini dan yang dapat menghapus cela ini dari Israil? Siapakah orang Filistin yang tak berkhitan itu sehingga ia mencemooh barisan perang dari Tuhan yang hidup?”

27 Rakyat menjawabnya seperti tadi, “Begitulah akan dilakukan terhadap orang yang membunuh dia.”

28 Eliab, abangnya yang tertua, mendengar percakapannya dengan orang-orang itu. Maka, menyalalah amarah Eliab terhadap Daud, katanya, “Mengapa engkau datang kemari? Kepada siapa kautitipkan kawanan kambing domba yang sedikit itu di padang belantara? Aku mengenal keangkuhan dan kejahatan hatimu. Engkau datang hanya untuk menonton peperangan ini, bukan?”

29 Kata Daud, “Apa yang telah kulakukan? Hanya berbincang-bincang saja, bukan?” 30 Ia pun menjauhi abangnya, lalu beralih pada orang lain dan menanyakan hal serupa. Lagi-lagi rakyat memberi jawaban yang sama seperti sebelumnya. 31 Rupanya, perkataan yang diucapkan Daud itu didengar orang, lalu dilaporkan kepada Saul. Saul pun menyuruh orang untuk menjemput dia.

32 Kemudian, kepada Saul Daud berkata, “Jangan ada seorang pun yang tawar hati karena orang itu. Hambamu ini akan pergi bertarung menghadapi orang Filistin itu.”

33 Kata Saul kepada Daud, “Engkau tidak akan sanggup menghadapi orang Filistin itu dan bertarung dengannya. Engkau masih muda, sedangkan ia adalah pejuang sejak mudanya.”

34 Tetapi, kata Daud kepada Saul, “Hambamu ini biasa menggembalakan domba-domba ayahnya. Jika singa atau beruang datang melarikan seekor anak domba dari kawanannya, 35 maka hamba akan pergi mengejarnya, lalu menghajar dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Jika ia bangkit melawan hamba, maka hamba akan merenggut surainya, lalu menghajar dan membunuhnya. 36 Singa atau pun beruang sudah pernah hamba bunuh. Maka, orang Filistin yang tak berkhitan ini pun akan menjadi seperti salah satu dari hewan-hewan itu karena ia telah mencemooh barisan perang dari Tuhan yang hidup.” 37 Kata Daud lagi, “Allah, yang telah melepaskan hamba dari cakar singa serta cakar beruang, Dialah yang akan melepaskan hamba dari tangan orang Filistin ini.”

Kata Saul kepada Daud, “Pergilah, Allah kiranya menyertai engkau.”

38 Kemudian, Saul memasangkan pada Daud pakaian perangnya. Dipakaikannya ketopong tembaga di kepalanya, dan dikenakannya baju zirah padanya. 39 Daud mengikatkan pedangnya pada pakaian perangnya, lalu mencoba berjalan karena ia belum pernah memakainya.

Kata Daud kepada Saul, “Hamba tidak dapat berjalan dengan pakaian ini karena hamba belum pernah memakainya.” Lalu, Daud menanggalkan semua itu.

Pertarungan Daud dengan Jalut

40 Daud mengambil tongkatnya, lalu memilih lima butir batu yang licin dari sungai. Dimasukkannya batu-batu itu ke dalam kantung gembala miliknya, yaitu tasnya, dan dibawanya umbannya. Setelah itu, ia maju mendekati orang Filistin itu.

41 Orang Filistin itu pun datang mendekati Daud sementara orang yang membawa perisainya ada di depannya. 42 Ketika orang Filistin itu melihat dan mengamati Daud, ia memandangnya remeh karena Daud masih muda, kemerah-merahan, dan elok rupanya. 43 Kata orang Filistin itu kepada Daud, “Anjingkah aku sehingga engkau datang kepadaku dengan membawa tongkat?” Dikutukinya Daud demi dewa-dewanya. 44 Kata orang Filistin itu lagi kepada Daud, “Kemarilah, akan kuberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang!”

45 Kata Daud kepada orang Filistin itu, “Engkau datang kepadaku dengan pedang, tombak, dan lembing, tetapi aku datang kepadamu dengan nama Allah, Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan dari barisan perang Israil yang kaucemooh itu. 46 Pada hari ini juga Allah akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku. Aku akan membunuhmu dan memenggal kepalamu. Pada hari ini juga akan kuberikan bangkai pasukan Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di bumi. Dengan demikian, seluruh bumi akan tahu bahwa ada Tuhan di Israil, 47 dan seluruh jemaah ini akan tahu bahwa Allah tidak menyelamatkan dengan pedang dan tombak karena peperangan ini adalah milik Allah. Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”

48 Pada waktu orang Filistin itu maju mendekat untuk menghadapi Daud, berlarilah Daud dengan cepat ke arah barisan perang musuh untuk menghadapi orang Filistin itu. 49 Daud menyusupkan tangan ke dalam kantungnya dan mengambil sebutir batu dari dalamnya. Ia pun mengumbannya, lalu batu itu tepat mengenai dahi orang Filistin itu dan terbenam dalam dahinya sehingga orang itu roboh terjerembap ke tanah.

50 Demikianlah Daud menang atas orang Filistin itu dengan umban dan batu. Ia menghantam dan membunuh orang Filistin itu tanpa pedang di tangannya.

51 Daud pun berlari, lalu berdiri di atas tubuh orang Filistin itu. Diambilnya pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu dibunuhnya orang itu. Dengan pedang itu pula dipenggalnya kepalanya.

Ketika orang Filistin melihat bahwa kesatria mereka tewas, larilah mereka. 52 Maka, orang-orang Israil dan Yuda datang sambil bersorak-sorak. Mereka mengejar orang Filistin sampai ke jalan masuk Gat dan ke pintu gerbang Ekron. Orang-orang Filistin yang terbunuh bergelimpangan di jalan menuju Saarim sampai ke Gat dan Ekron. 53 Setelah mengejar orang Filistin, bani Israil kembali dan menjarah perkemahan orang-orang itu. 54 Daud mengambil kepala orang Filistin itu dan membawanya ke Yerusalem, sedangkan senjata-senjata orang itu ditaruhnya di dalam kemahnya.

55 Pada waktu Saul melihat Daud maju menghadapi orang Filistin itu, ia bertanya kepada Abner, panglima tentaranya, “Anak siapakah orang muda itu, Abner?”

Jawab Abner, “Demi hidupmu, ya Raja, hamba tidak tahu.”

56 Kata raja, “Tanyakanlah, anak siapa pemuda itu.”

57 Sekembalinya Daud usai membunuh orang Filistin itu, Abner menjemput dia dan membawanya ke hadapan Saul. Kepala orang Filistin itu masih ada di tangannya.

58 Tanya Saul kepadanya, “Anak siapakah engkau, anak muda?”

Jawab Daud, “Anak Isai, hamba Tuanku orang Betlehem.”